Senin, 04 Juni 2012

SABAR (27)

Ibn ‘Abbas berkata: ‘Ujainah bin Hishen ketika datang ke kota Madinah tinggal di rumah kemenakannya Alhur bin Qays dan ini termasuk dari orang-orang yang menjadi penasehat Umar, sebab Umar memang sengaja mengangkat penasehat-penasehatnya dari orang-orang yang pandai dalam qur’an (Qurra’), baik ia tua ataupun muda. Maka ‘Ujainah berkata kepada kemenakannya: Hai kemanakanku, engkau yang terkemuka di depan amirul-mu’minin, maka mintakan izin untuk saya menghadap kepadanya. Maka Alhur membawa ‘Aminya (pamannya) menghadap kepada Amirul -mu’minin (Umar), dan tatkala sudah berhadapan dengan Amirul-mu’minin (Umar) berkata ‘Ujainah: Hai putra Alchatthab, demi Allah engkau tidak memberi yang cukup kepada kami, dan tidak menghukum dengan adil. Maka marahlah ‘Umar hingga hampir saja dipukulnya. Tetapi segera Alhur berkata: Hai Amirul-mu’minin, sesungguhnya Allah telah bersabda kepada Nabi s.a.w. dalam surat ke 7 ayat 199 : KHUDZIL ‘AFWA WA’MUR BIL URFI WA’A’RIDLA NIL JAHILIN “AMBILLAH HATI ORANG DENGAN SUKA MEMAAFKAN DAN ANJURKAN KEBAIKAN DAN ABAIKAN ORANG-ORANG YANG BODOH”.
Sedang orang ini termasuk dari orang yang bodoh. Demi Allah, seolah-olah ‘Umar belum mendengar ayat ini, padahal ia selalu teliti dalam tiap-tiap pembacaannya terhadap ayat qur’an.
(HR. Buchary).
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 74-75.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar