Minggu, 01 Juli 2012

ALASAN DENGAN AYAT-AYAT QURAN TERBALIK ADANYA

Adapun alasan yang dikemukakan oleh penulis-penulis biografi dan ahli-ahli tafsir dengan ayat-ayat: “Dan hampir-hampir saja mereka itu menggoda kau …….” dan “Dan tiada seorang rasul atau seorang nabi yang Kami utus sebelum kau, apabila ia bercita-cita, syaitan lalu memasukkan gangguan ke dalam cita-citanya itu ……… “ adalah alasan yang lebih kacau lagi dan argumen Sir Muir. Cukup kita sebutkan ayat pertama itu saja dalam firman Tuhan: “Dan kalaupun tidak Kami tabahkan hatimu, niscaya engkau hampir cenderung juga kepada mereka barang sedikit,” untuk kita lihat, bahwa setan telah memasukkan gangguan ke dalam cita-cita Rasul itu, sehingga hampir saja ia cenderung kepada mereka sedikit-sedikit; tetapi Tuhan menguatkan hatinya sehingga tidak sampai dilakukannya, dan kalau dilakukan juga, Tuhan akan menimpakan hukuman berlipat ganda dalam hidup dan mati.
Jadi, dengan membawa ayat-ayat ini sebagai alasan. jelaslah alasan itu terbalik adanya.
Jalan cerita gharaniq ini ialah bahwa Muhammad s.a.w. telah benar-benar berpihak kepada Quraisy dan Quraisy pun sudah benar-benar pula menggodanya sehingga ia mau mengatakan sesuatu yang tidak difirmankan Tuhan. Sedang ayat-ayat di sini menegaskan, bahwa Tuhan telah menguatkan hatinya, sehingga dia tidak melakukan hal itu. Bilamana disebutkan demikian, bahwa buku-buku tafsir dan sebab-sebabnya turun Ouran membuat ayat-ayat ini dapat mengubah masalah gharaniq, kita lihat bahwa alasan ini berlawanan sekali dengan kesucian para rasul dalam menyampaikan tugas mereka, dan bertentangan dengan seluruh sejarah Muhammad s.a.w.. Suatu alasan yang kacau, bahkan lemah samasekali.
Sedang bunyi ayat-ayat: “Dan tiada seorang rasul dan seorang nabi yang Kami utus sebelum kau samasekali tak ada hubungannya dengan cenita gharaniq itu. Apalagi yang menyebutkan bahwa Tuhan telah menghapuskan gangguan yang dimasukkan setan dan akan menjadikan godaan bagi mereka yang berpenyakit dalam hatinya dan berhati batu, kemudian Allah menguatkan keterangan-keterangan. Dan Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.

CERITA YANG KACAU DARI SEGI ILMIAH
Bilamana cerita ini diteliti dengan penyelidikan ilmiah ternyata ía tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Yang pertama sekali sebagai bukti ialah adanya beberapa sumber yang beranekaragam Pernah diceritakan — sepertj disebutkan di atas bahwa ungkapan itu ialah “Itu gharaniq yang luhur, Perantaraannya sungguh dapat diharapkan” Sumber lain menyebutkan: “Gharaniqa yang luhur, perantaraannya dapat diharapkan.” Sumber selanjutnya menyebutkan: “Perantaraannya dapat diharapkan tanpa menyebutkan gharaniqa atau gharaniq. Sumber keempat mengatakan : “Dan sebenarnya itulah gharaniq yang luhur.” Sumber kelima menyebutkan: “Dan sebenarnya mereka itulah gharaniq yang luhur, dan perantaraan mereka bagi mereka yang diharapkan”(Sekedar gambaran terjemahan ini hanya dari segi ungkapan sedang perbedaan atau persamaan yang lebih jelas hanya dari segi semantik menurut bahasa aslinya). Dalam beberapa buku hadits disebutkan adanya sumber-sumber lain di samping yang lima tadi. Adanya keanekaragaman dalam sumber-sumber tersebut menunjuk kan, bahwa hadits itu palsu adanya, dan bikinan golongan atheis, seperti kata Ibn Ishaq, dan tujuannya ialah hendak menanamkan kesangsian tentang kebenaran ajakan Muhammad s.a.w. dan risalah Tuhan itu.
------------------------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 119-120

Tidak ada komentar:

Posting Komentar