Selasa, 22 November 2011

Orang-orang Musyrik Kotor Menurut ALLAH

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا۟ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّـهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini (tahun 9 Hijriyah). Dan jika kamu khawatir menjadi di miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesunggahnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. 9 : 28).

قٰتِلُوا۟ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّـهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ حَتَّىٰ يُعْطُوا۟ الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صٰغِرُونَ
Perangilah orang orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tanduk. (QS. 9 : 29).

Tafsir Ayat
QS. 9 : 28. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini (tahun 9 Hijriyah). Dan jika kamu khawatir menjadi di miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesunggahnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Latar Belakang Turunnya Ayat
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin biasa datang ke Mekah membawa makanan untuk dijualnya di sana. Setelah kaum musyrikin dilarang datang ke Mekah (dengan turunnya ayat bagian pertama dari ayat 28 itu), Kaum Muslimin berkata: “Darimana kita dapatkan makanan ?“. Maka Allah menurunkan kelanjutan ayat itu (QS. 9 : 28) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan kecukupan dengan karunia-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika turun ayat “innamal musyrikuna najasun fala yaqrabul masjidal harama ba’da amthhn hadza” (QS. 9 : 28), Kaum Muslimin menjadi gelisah karena dilarangnya kaum musyrikin masuk Mekah. Mereka berkata: “Siapa yang membawa makanan dan pakaian untuk kita ?“. Maka turunlah kelanjutan ayat itu (QS. 9 : 28) yang menegaskan bahwa Allah yang akan memberikan kecukupan kepada mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abus-Syaikh yang bersumber dari Sa’id bin Jubair. Demikian pula riwayat seperti ini bersumber dari ‘Ikrimah, Athiyah al-U’fi, Dhahhak, Qatadah dan lainnya.

QS. 9 : 29Perangilah orang orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tanduk. 
 
-----------------
Bibliography :  
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 282.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke -5, 1985, halaman 243 - 244.
Tulisan Arab Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar