Kamis, 08 September 2011

MANUSIA MAKHLUK YANG MULIA

Allah telah menentukan manusia menjadi makhlukNya yang paling mulia dan utama, lebih daripada makhluk-makhluk yang lainnya. Kenyataan ini dibenarkan oleh bukti kejadiannya, dan diterangkan pula di dalam Al-Qur’an, firman Allah:
Wa laqad karramna bani adama wa hamalnahum fil barri wal bahri wa razaqnahum minath-thayyibati wa fadidlalnahum ‘ala katsirin mimman khalaqna tafdlila.
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan manusia, dan Kami tempatkan mereka di daratan dan di lautan, serta Kami berikan mereka rezeki daripada barang yang baik-bajk, serta Kami lebihkan mereka daripada kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan dengan sebenar-benar kelebihan” (QS Al-Isra’ : 70)

Dalam tiga ayat Al-Qur’an tadi, Islam telah menegaskan keutamaan manusia. Dalam ayat pertama dan kedua dinyatakan, bahwa manusia menjadi khalifah Allah di bumi, dan dalam ayat ketiga dinyatakan, bahwa manusia diberikan kelebihan dan kemuliaan. Tiga karunia: khalifah, kelebihan dan kemuliaan tidak diberikan oleh Allah kepada makhluk yang lainnya. Orang yang tidak beragama, orang yang tidak pernah membaca atau menyelidiki kitab agama, atau orang yang beragama tetapi hanya namanya saja, agaknya tidak mengetahui kedudukan dirinya menjadi manusia, tidak pula mengetahui sampai di mana Allah menempatkan dirinya, serta tidak mengetahui karunia Allah atasnya. Dan dengan kenyataan ini teranglah, bahwa Agama Islam telah memberikan kepada manusia suatu derajat dan kemuliaan yang selaras dengan bentuk kejadian, keadaan dan tabiat manusia.
Kalau hendak dikupas semua keterangan Agama yang menyatakan kelebihan manusia daripada makhluk lainnya, niscaya menghendaki kitab yang besar, yang akan mengisi beribu-ribu pagina.
-----------
Jalan Hidup MUSLIM, Md. 'Ali Alhamidy, Penerbit PT ALMA'ARIF Bandung, Cetakan Pertama 1974, halaman 17 - 18

3 komentar: