Sabtu, 03 September 2011

KEJADIANNYA ADAM

Beliau adalah manusia yang pertama kali diciptakan Allah Ta’ala. Beliau dijadikan dari tanah dengan bentuk rupa manusia, lalu ditiupkan ruh kedalamnya. Kalamullah didalam Al-Qur-an
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al-Hijir: 26)
 
Oleh karenanya Adam as. asal mula Bapak seluruh manusia. Sebelum Allah menciptakan Adam, terlebih dahulu DIA menjadikan bangsa jin dari api yang sangat panas. Firman Allah Ta’ala :
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas”. (QS Al-Hijir: 27).

Setelah Allah menjadikannya dengan sebaik-baik bentuk dan rupanya, maka isi Surga (Malaikat) sama bersujud kepadanya, kecuali iblis. Mereka sama bersujud kepada Adam atas perintah Allah dan menghormatinya. Hanya iblis sajalah yang tetap membangkang. Kalamullah dalam Al-Qur-an
 “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : “sujudlah kamu kepada Adam !“ maka sujudlah mereka kecuali iblis”. (QS. Al-Baqarah: 34).

Setelah Adam dijadikan Allah, lantas beliau ditempatkan oleh Allah didalam Syurga dikala itu. Lalu Allah menciptakan Hawa sebagai jodohnya. Kemudian keduanya mempunyai keturunan yang banyak, turun temurun sehingga dunia ini penuh dengan manusia laki-laki maupun perempuan.
Ibnu Abbas ra. berkata : Allah Ta’ala menciptakan tubuh Adam as. dari segala penjuru bumi dunia. Adapun kepalanya dari debunya Ka’bah, dadanya dari segala penjuru bumi, punggungnya dan perutnya dari debu Hindia, tangannya dari debunya tanah Masyrik dan kakinya dari debunya arah Maghrib.
Dalam riwayat yang lain Wahab bin Manbah menerangkan : Allah Ta’ala menciptakan Adam as. dari bumi-bumi yang tujuh, adapun kepalanya dari bumi pertama, lehernya dari bumi kedua, dadanya dari bumi ketiga, tangannya dari bumi keempat, punggung dan perutnya dari bumi kelima, paha dan pantatnya dari bumi keenam dan betisnya dari bumi ketujuh.
Dalam riwayat yang lain Ibnu Abbas ra. Berkata : Allah swt. menciptakan Adam as. kepalanya dari debunya tanah Baitul Muqaddas, mukanya dari debunya surga, telinganya dari debunya gunung Tursina, keningnya dari debunya tanah Irak, giginya dari debu Kautsar, tangannya yang kanan beserta jari-jarinya dari debunya ka’bah, tangan kirinya dari debunya Negeri Paris, kedua kakinya beserta betisnya dari debunya tanah Hindia, tulangnya dari debunya gunung, auratnya dari debunya Babil, punggungnya dari debunya negeri Irak, perutnya dari debunya negeri Khurasan, hatinya dari debunya surga Firdaus, lisannya dari debunya negeri Tha’if, kedua matanya dari debunya telaga.
Adapun ketika kepalanya dijadikan dari debunya Baitul Muqaddas, maka kepala itu menjadi tempatnya akal pikiran, kecerdikan dan kecakapan.
Tatkala kedua telinganya (terjadi) dari debunya gunung Tursina, lalu menjadi tempatnya menerima nasehat.
Tatkala keadaan keningnya dari debunya negeri Irak, maka menjadilah tempatnya sujud kepada Allah Ta’ ala.
Sewaktu mukanya terjadi dari debunya surga, maka menjadilah pusatnya keindahan dan perhiasan.
Dikala keadaan giginya terjadi dari debunya Kautsar maka menjadi tempatnya kemanisan.
Ketika keadaan tangan kanannya terjadi dari debunya ka’bah, maka menjadilah tempatnya keberkahan dan pertolongan dalam kehidupan dan sosial.
Dikala tangan kirinya dijadikan dari debunya negeri Paris maka sebagai tempatnya kesucian dan kebersihan.
Ketika kejadian perutnya dari debunya negeri Khurasan maka menjadilah tempatnya lapar.
Ketika auratnya terjadi dari debunya tanah Babil, maka menjadilah tempatnya syahwat, prasangka dan pembujuk.
Tatkala tulangnya terjadi dari debunya gunung maka menjadilah tempat yang padat.
Sewaktu hatinya terjadi dari debunya surga Firdaus, maka menjadilah tempatnya iman.
Tatkala lisannya terjadi dari debunya tanah Tha’if, maka menjadilah tempatnya syahadat, tadharru’ dan berdo’a kepada Allah Ta’ala.

Dan Allah menjadikan pada diri Adam ada 7 lubang pada kepalanya, yaitu : kedua matanya, kedua telinganyä, kedua hidungnya dan mulutnya. Begitu pula dua lubang pada tubuhnya, yaitu hatinya dan duburnya.
Dan Allah menjadikan baginya panca indra
1. Penglihatan pada mata.
2. Pendengaran pada dua telinga.
3. Pengecap dalam mulut.
4. Peraba pada kedua tangan.
5. Pencium dalam hidung.

Diterangkan pula, bahwa sewaktu Allah akan meniupkan ruhnya Adam as., Ia memerintahkan ruh untuk masuk kedalam tubuh Adam. Disebutkan pula bahwa masuknya ruh adalah dari otaknya, lalu ruh itu berputar selama 200 tahun. Kemudian ruh itu turun pada kedua matanya lantas melihat pada dirinya. Selanjutnya ia melihat lempung yang kening. Dan setelah sampai pada kedua telinganya lalu Ia mendengar tasbihnya malaikat.
Kemudian turun pada hidungnya, sehingga ia bersin. Setelah ia bensin, lalu ruh itu turun kemulut dan kedua telinganya, maka Allah mengajarkan kepada Adam supaya mengucap: “ALHAMDU LILLAAHI” dan Allah menjawabnya dengan ucapan : “YARHAMUKA RABBUKA YA ADAM”. Lalu ruh turun kedadanya dan Adam tergesa-gesa ingin berdiri tapi tidak kuasa. Dan itulah sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (QS. Al-Israa’ : 11).
 
Setelah ruh itu sampai pada perutnya, lalu Adam menginginkan makanan. Kemudian ruh menjadi rata dalam seluruh tubuhnya, dan menjadilah daging, darah, kulit dan otot.
Lalu Allah Ta’ala memakaikan kuku, dimana setiap hari bertambah dengan kebaikan dan keindahan. apabila berbuat dosa Allah mengganti kuku itu kulit. Dan tetaplah kuku itu pada jari-jarinya agar tentang hal itu dari asal mula terjadinya.
Kemudian Allah swt. menyempurnakan kejadian Adam as. dan Ia meniup ruh kedalamnya dan Ia memberi pakaian dari pakaian surga, dan cahaya Muhammad yang menerangi wajahnya bagaikan bulan dimalam bulan purnama.
Lalu diangkat diatas ranjang dan dipikul pada leher para malaikat, dan Allah menyeru kepada mereka
“Bertawaflah kamu semua dengan Adam keseluruh langit dengan ranjangnya agar ia menyaksikan keajaibannya dan apa saja yang berada didalamnya.”
Maka bertambahlah keyakinan Adam, dan berkatalah para malaikat: “RABBANAA SAMI’NAA WA ATHA’NAA” = wahai Tuhan kami, kami memperhatikan dan menta’ati”.
Para malaikat terus membawa Adam pada leher-leher mereka, mereka sama mengelilingi langit-langit kurang lebih 100 tahun. Kemudian Allah membuatkan kuda untuk Adam dan misik yang putih yang baunya semerbak mewangi. Kuda itu disebut kuda Maimun, ia mempunyai dua sayap dari intan dan marjan. Lalu Adam menaikinya dan Jibnil yang memegang kendalinya, Mikail disebelah kanannya dan Israfil disebelah kirinya.
Mereka beserta Adam terus mengelilingi seluruh langit dan Ia memberikan salam kepada para malaikat dengan ucapan : “ASSALAAMU ‘ALAIKUM”, mereka menjawab: “WA’ALAIKUM SALAM”. Kemudian Allah swt. berkata : “Wahai Adam inilah penghormatanmu dan penghormatan para mu’minin dari anak turunmu dari antara mereka semua dihari kiamat kelak.
--------
BERITA GHAIB dan ALAM AKHERAT, M Ali Chasan Umar, Penerbit CV Toha Putra Semarang, Cetakan Pertama 1978, halaman 16-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar