Berakit menuju Pulau Panjang, Situ Cangkuang |
Kampung Pulo dan Candi Cangkuang terletak di desa Cangkuang, Kecamatan
Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang terletak disebelah utara
Kabupaten Garut. Jarak tempuh Kecamatan Leles, kurang lebih 17 km dari
Garut atau 46 km dari Bandung. Untuk masuk ke lokasi sejauh kurang
lebih 3 km dari jalan raya antar kota, Garut-Tasikmalaya, transportasi
ke lokasi bisa menggunakan ojek atau angkutan tradisional dokar
(andong), bagi yang menggunakan kendaraan roda empat jalan menuju lokasi
bisa dilalui. Udara didaerah ini tergolong sejuk, karena terletak di
ketinggian 700 m diatas permukaan air laut. Disepanjang perjalanan dari
Leles ke desa Cangkuang kita disuguhi indahnya sawah yang hijau,
disebelah utara kita akan melihat Gunung Haruman, dan disebelah barat
akan nampak Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur yang menjulang tinggi.
Suasana Kampung Pulo |
Untuk mencapai Kampung Pulo dan Candi Cangkuang kita harus menyeberangi
situ (danau), kurang lebih berjarak 500 meter dari tempat gerbang masuk
menggunakan rakit dari bambu berkapasitas kurang lebih 25 orang yang
siap mengantarkan kita ke lokasi Kampung Pulo dan Candi Cangkuang.
Pulau ditengah situ ini bernama Pulo Panjang, terdapat sebuah pemukiman yang dinamakan dengan Kampung Pulo. Sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan enam kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk berkembang, baik rumahnya atau penduduknya dari keenam kepala keluarga tersebut. Sebagian besar dari penduduk Kampung Pulo tersebut bermata pencaharian petani dengan tanah sendiri, dan sebagian lagi sebagai petani penggarap tanah orang lain. Penduduk yang menempati kampung ini merupakan penduduk keturunan ke tujuh dari Eyang Dalem Arif Muhammad. Karena unikan tempat ini, baik dari sejarah maupun lokasinya, membuat daya tarik tersendiri.
Pulau ditengah situ ini bernama Pulo Panjang, terdapat sebuah pemukiman yang dinamakan dengan Kampung Pulo. Sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan enam kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk berkembang, baik rumahnya atau penduduknya dari keenam kepala keluarga tersebut. Sebagian besar dari penduduk Kampung Pulo tersebut bermata pencaharian petani dengan tanah sendiri, dan sebagian lagi sebagai petani penggarap tanah orang lain. Penduduk yang menempati kampung ini merupakan penduduk keturunan ke tujuh dari Eyang Dalem Arif Muhammad. Karena unikan tempat ini, baik dari sejarah maupun lokasinya, membuat daya tarik tersendiri.
Candi Cangkuang dari arah Museum |
Disisi lain, seperti diatas bukit kita bisa melihat Candi Cangkuang, adalah sebuah peninggalan candi Hindu abad VII-VIII. Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran. Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat, terdapat pintu masuk di sisi utara dengan puncak candi ada dua tingkat, di dalamnya terdapat ruangan dan dasarnya terdapat cekungan.
Pintu Masuk Candi Cangkuang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar