"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 31 Oktober 2017

Konfirmasi Terlebih Dahulu

Jika Anda mendengar informasi yang baru, jangan buru-buru mengingkarinya. Tapi, cobalah untuk segera cek dan ricek.
Kalau berita itu benar, maka Anda mendapatkan satu informasi. Kalau berita itu salah, maka Anda juga mendapatkan informasi bahwa berita itu keliru.

‘Aly Al-'Imroon merupakan pengajar dalam bidang syari'ah, hadits, dan adab di Universitas Ummul Qura (Twitter : @a_alemran) - Twit Ulama 

Boleh Membunuh Cecak

Umm Syarik r.a. berkata : Bahwa Rasulullah s.a.w. telah menyuruh kepadanya membunuh cecak, dan bersabda : Dahulu ia telah meniupkan api atas Nabi Ibrahim a.s. (HR. Buchary dan Muslim).

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang membunuh cecak (Tekik) pada pukulan pertama, maka mendapat sekian pahalanya, dan membunuh dalam pukulan yang kedua maka mendapat sekian pahalanya, kurang dari yang pertama, dan siapa yang membunuh cecak dalam pukulan ketiga, maka mendapat sekian pahalanya. Dan dalam lain riwayat : Siapa yang membunuh cecak dalam pukulan pertama mendapat seratus hasanat, dan dalam kedua kurang dari itu, dan ketiga kurang dari itu
. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 634-635.

Senin, 30 Oktober 2017

Jangan Kau Menyelisihi

Siapa yang menyelisihi akidah Ahlu Sunnah, maka dia bakal: (1) Menyelisihi dalil-dalil Naql (Quran dan Sunnah) dan dalil akal, (2) Akan menjadi saling bertolak belakang antara apa yang dia tetapkan dan apa yang dia nafikan. (Syaikh Ibnu Baz رحمه الله)

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. (Twitter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama 

Minggu, 29 Oktober 2017

Menyikapi Nadzar

‘Aisyah r.a. berkata : Bersabda Nabi : Siapa yang nadzar akan berbuat baik karena Allah hendaknya diteruskan, dan siapa yang nadzar akan berbuat ma’siat maka jangan diteruskan (jangan berbutan ma’siat). (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 634.

Dua Mata Untuk Hamba

Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata, “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka dia kan bangkitkan dua mata bagi sang hamba. Satu mata untuk melihat surga dan satu mata untuk melihat neraka”

Syaikh Ahmad Abdul Karim Al-Khudhair, Imam dan Khatib Masjid Jami’ Al-Muqbil, Riyadh, Saudi Arabia. (Twitter : @ahmedk0025) - Twit Ulama 

Sabtu, 28 Oktober 2017

Masa Muda Dan Tua

“Siapa yang menjaga (hak) Allah di masa muda dan kuat, Allah akan menjaganya di waktu tua dan lemah” (Ibnu Rajab).

Dr. Sami bin Muhammad ash-Shaqir, Imam Masjid Jami’ Ibnu Utsaimin, Dosen Fikih Universitas Qashim KSA. (Twitter : @DrAlsoger) - Twit Ulama  

Nalar Anomali

Note Trip. Shelter Transit Elisabet BRT Trans Semarang pagi itu. Sembari menunggu BRT koridor berikutnya yang akan aku tuju, tetiba seorang bapak resah dengan kondisi politik bercerita. Berhubung aku tak begitu mudeng dengan politik ya aku dengarin saja. Sekira celotehannya begini;

Bapak Resah : "Coba lihat dik menjelang Pemilihan Presiden, Gubernur dan Walikota-Bupati selalu digaungkan "Jangan gunakan agama untuk kampanye"; eh.... tetiba saat Kurban, diberitakan di media manapun koran, elektronik dan medsos bahwa partai A sumbang hewan kurban ke masjid agung kota Y. Partai B distribusikan hewan korban ke seluruh Indonesia sebagai bukti rasa kemasyarakatan Partai. Padahal Kurban itu khan disyariatkan atas nama pribadi."

Hehehe.... Bener juga kata-kata Bapak Resah ini. Aku harus berusaha untuk nggak terkecoh dengan pelintiran kata-kata orang-orang partai.

Jumat, 27 Oktober 2017

Orang Pandai adalah yang Kuat Hafalan Qur'annya

Abu Zaid (Amru) bin Akhthob Al-Anshary r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. sholat subuh dengan kita, kemudian naik di atas mimbar berkhutbah hingga dhuhur, maka turun sholat sesudah itu naik di mimbar kembali, melanjutkan khutbahnya hinga asar, kemudian turun sholat dan naik kembali ke mimbar, hingga terbenam matahari. Maka ia telah memberitahu kepada kami semua apa yang telah lalu dan yang akan datang, maka orang yang terpandai di antara kami ialah yang lebih kuat hafalannya. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 634.

Siapa Diri Anda ?

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah, maka jangan kalian sembah siapapun selain Allah” (QS. al-Jin : 18). Jadilah orang mulia yang merdeka, jangan hinakan diri Anda di hadapan manusia atau batu atau kuburan. Anda adalah hamba Allah! Menghinakan diri, berdoa dan meminta hajat, semuanya hanya kepada Allah saja.

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah (Ikatan) Ulama Syari’ah. (Twitter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama

Kamis, 26 Oktober 2017

Mohon Diselamatkan dari Tipu Daya Musuh

Di surat asy-Syu’araa (26) ayat 169;

رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ
“Robbi najjinii wa ahlii mimmaa ya’maluun”.

Artinya :
Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, inilah do’a yang diucapkan nabi Luth a.s. untuk memohon supaya beliau dan keluarganya dipelihara Allah dari tindakan kaumnya yang buruk itu. (al-Khazin 5 : 103).
Beliau selalu menghadapi kaumnya yang laki-laki lebih menyukai laki-laki daripada wanita.
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 569.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 366-367.

Cahaya Sang Rabbi

“Allah lah cahaya langit dan bumi” (QS. an-Nur : 35).

Cahaya yang menjadi sifat Allah ada 2 jenis.
  1. Indrawi : dari Allahlah semua cahaya yang ada di ala mini,
  2. Maknawi : itulah yang ada di hati para Nabi dan wali-waliNya" – Imam Ibnu Sa’di رحمه الله
Dr. Ahmad bin Hamd Jailani, Murid Syaikh Ibnu Baz, da’i Badan Penanggulangan Teroris Saudi, pernah ke Indonesia Januari. (Twitter : @ahmedjelin) - Twit Ulama

Rabu, 25 Oktober 2017

Jenis Syari'at

Syariat ada 3 jenis:
  1. Syariat Keadilan, itulah syariat taurat, ada hukum dan qishash dalam setiap perbuatan.
  2. Syariat pemaafan, itulah syariat Injil,
  3. Syariat Quran: di dalamnya ada keadilan, dan ada pemaafan (Ibnul Qoyyim رحمه الله)
Dr. Ahmad bin ‘Ali As-Sudais, ketua jurusan Qira’at Universitas Islam Madinah Munawwarah. (Twitter : @dr_AhmadAlsdies) - Twit Ulama 

Nabi Mengkhawatirkan Ummatnya Berebut Dunia

Uqbah bin Amir r.a. berkata : Rasulullah keluar ke kubur Baqie’ tempat pemakaman orang-orang yang gugur dalam perang Uhud, maka mendo’akan mereka setelah delapan tahun dari kematian mereka, bagaikan orang yang memberi selamat tinggal kepada orang yang masih hidup dan orang yang telah mati. Kemudian Nabi naik di atas mimbar sambil bersabda : Saya akan maju di depan kamu, dan Saya sebagai saksi atas kamu dan janji pertemuan di haudl dan saya telah melihatnya dari atas mimbarku ini. Dan saya tidak khawatir kamu dari syirik, tetapi saya khawatir atas kamu kekayaan dunia, jangan sampai kamu berebutan padanya. Uqbah berkata : Itulah penghabisan saya melihat pada Rasulullah ﷺ (HR. Buchary dan Muslim).

Dalam lain riwayat : Tetapi saya khawatir atas kamu kekayaan dunia, yang kamu akan berebutan dan bunuh-membunuh karenanya, maka binasalah kamu sebagaimana membinasakan ummat yang sebelum kamu.

Dalam lain riwayat : Saya mendahului kamu, dan saya saksi atas kamu, demi Allah saya kini melihat haudl itu, dan saya telah diberi Allah kekayaan bumi ini, demi Allah saya tidak khawatir kamu melakukan syirik sepeninggalku, tetapi saya khawatir berebutan dunia.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 632-634.

Selasa, 24 Oktober 2017

Cinta Dzikir Daripada Dunia

Di antara cara Rasulullah ﷺ ? dalam mengagungkan ibadah dzikir adalah dengan membandingkan antara dzikir dan dunia, beliau ﷺ ? bersabda, “Aku mengatakan Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, Allahu Akbar, lebih aku cintai dari pada terbitnya matahari”.

Syaikh Dr. Umar Al Muqbil hafizhahullahu ta’ala, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al-Qur’an, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama 

Senin, 23 Oktober 2017

Kebaikan Karena Tidak Berdo'a

Ibnu Jad’an (seorang tokoh musyrik Quraisy yang dermawan -pent) memberi makan orang-orang miskin dan menolong orang-orang yang dizhalimi. Ketika Nabi kita ﷺ ? ditanya tentang Ibnu Jad’an,
“Apakah kebaikannya tersebut kan bermanfaat untuknya?”
Beliau ﷺ ? menjawab, “Tidak, karena dia tidak pernah sekali pun berdoa, ‘Wahai Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari kebangkitan’” (HR. Muslim)

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al-Bayan. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama 

Denda Nadzar yang Dilanggar

Auf bin Malik bin Atthufail berkata : ‘Aisyah r.a. diberitahu bahwa Abdullah ibn Azzubair setelah melihat bahwa ’Aisyah membeli sesuatu (yang kurang perlu, atau memberi sedekah dari uang yang diterima dari Baitul mal, dengan jumlah yang banyak, lalu dia berkata tentang kelakuan ’Aisyah itu (sesudah wafat Nabi) katanya : Demi Allah ‘Aisyah harus menghentikan sedekahnya yang berlebih-lebihan atau akan saya tahan belanjanya. ‘Aisyah bertanya : Apakah Abdullah berkata begitu? Jawab mereka : Benar. Maka berkata ‘Aisyah : Saya bernadzar karena Allah tidak akan bicara dengan Abdullah bin Azzubair untuk selamanya. Dan ketika telah lama Ibn Zubair tidak diajak bicara oleh ‘Aisyah, maka ia berusaha minta tolong kepada beberapa orang untuk minta ma’af kepada ‘Aisyah, jawab ‘Aisyah : Demi Allah saya tidak akan menerima syafa’at, dan tidak akan menyalahi nadzarku. Kemudian setelah lama benar Ibn Zubair minta tolong kepada Al-Miswar bin Makhromah dan Abdurrahman bin Al-Aswad bin Abdi Jaghuts dan berkata kepada keduanya : Aku tuntut kamu berdua dengan nama Allah usahakanlah supaya saya dapat masuk kepada ‘Aisyah r.a. sebab memang tidak halal baginya nadzar untuk memboikot aku. Maka dibawa oleh Miswar dan Abdurrahman ke rumah ‘Aisyah r.a. dan sesampainya di sana kedua orang itu mengucapkan salam dan minta izin masuk (Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh! anad-khul?) Jawab ‘Aisyah : Masuklah kamu. Kedua orang bertanya : Apakah kami semua? Jawab ‘Aisyah : Ya, masuk kamu semua, sedang ‘Aisyah tidak mengetahui diantara mereka ada Abdullah bin Zubair. Dan ketika masuk Abdullah bin Zubair segera masuk ke dalam dan mendekap ‘Aisyah sambil menangis minta-minta maaf. Sedang Miswar dan Abdurrahman menasehati ‘Aisyah supaya menerima permintaan ma’af dari Ibn Zubair, sebab Nabi s.a.w. telah melarang pemboikotan, dan tidak dihalalkan bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari tiga malam. Dan ketika ‘Aisyah mendengar peringatan-peringatan itu, ia menangis dan berkata : Sebenarnya saya telah terlanjur nadzar, dan nadzar itu sesuatu yang berat, tetapi kedua orang sahabat itu terus mendesak kepada ‘Aisyah r.a. supaya mema’afkan Ibn Zubair, sehingga rela ‘Aisyah bicara dengan Ibn Zubair r.a. Dan untuk menebus nadzarnya, ‘Aisyah r.a. memerdekakan empat puluh budak sahaya, dan sewaktu-waktu bila ia ingat pada nadzarnya menangis hingga basah kudungnya. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 630-632.

Minggu, 22 Oktober 2017

Menghindari Yang Bisa Dihindari

Mengikuti film-film Amerika dapat menyebabkan bermudah - mudahan dalam durhaka kepada orang tua, berkhianat kepada pasangan, mengikuti syahwat dan menyepelekan masalah yang berbahaya seperti penyimpangan dalam beragama dengan berbagai bentuknya.

Dr. Abdul Muhsin Al-Muthiri, Doktor dalam bidang tafsir, Fakultas Syari’ah Universitas Kuwait. (Twitter : @q8azm) - Twit Ulama 

Nalar Bak Orang Nglindur

Note Trip. Ada keresahan ketika banyak orang membuat persamaan tetapi tak senilai. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang menisbatkan dirinya cedekia. Gubrak !!!.
Kegembiraan, kesedihan dan ilmu dalam tiap perjalanan mesti bisa jadi oleh-oleh bagi hati. Selalu di pertemukan dengan orang-orang sholeh yang gemar ber-amar ma'ruf nahi munkar lagi istiqomah. Beberapa hari lalu aku mampir di salah satu kota selatan ibukota propinsi Jawa Tengah, aku dapatkan hadiah istimewa, kejutan-kejutan iman dari musholla kecil.
Tetiba seorang bapak menemani istirahat siang sembari mengajak ngobrol, diawali perkenalan hingga beliau ungkapkan keresahannya perihal Rohingya.

Bapak Musholla : "Saya nggak sreg dengan seorang yang katanya cendekia berkata; "Kita boleh menolak Ma Ba Tha, kelompok ekstrimis Budhis di Myanmar. Tapi Budhis-budhis lain tidak seperti mereka. Seperti sebagian besar kita bukan FPI."
Aku : "Anehnya dimana pak, pendapat beliau"
Bapak Musholla : "Dunia prihatin dengan kekejaman rezim Myanmar atas etnis Rohingya kok di giring ke persoalan FPI, hubungannya sama FPI apa coba?"
Aku : "Mungkin penyusupan opini pak... biar semangat persaudaraan muslim nggak menguat"
Bapak Musholla : "Si "Cendekia" itu lupa, FPI sudah bergerak membantu muslim Rohingya. Orang-orang sok toleran itu ngoceh seenaknya sendiri. Merasa paling benar. Fakta sudah jelas, siapa yang toleran, siapa yang bekerja atas dasar kemanusiaan."
Aku : "Hihihi.., mbok bilih piyambakipun nglindur pak? Menyamakann FPI dengan Ma Ba Tha."
Bapak Musholla : "Lha iyo nak..., padahal FPI nggak pernah membantai dan mengusir non muslim. Ngono kok ngakunya Islam ramah?
Aku : "Ya sudah pak didoakan saja dapat hidayah dan Allah menangkan Islam dengan cara-Nya"

Dah gitu aja. Seru dan asik.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Sebab Mendapat Kebahagiaan

Mengetahui kewajiban-kewajiban dan menunaikannya adalah sebab yang besar untuk mendapatkan kebahagiaan.
Tak kan mendapatkan kebahagiaan orang yang tak mengerjakan kewajiban dengan baik atau orang yang menyepelekan kewajibannya.
Bagaimana mungkin seseorang akan diberikan hak kebahagiaan apabila dia tak mengetahui dan tak perduli dengan kewajibannya.

Dr. Muhammad Hisyaam Thaahiri, mendapatkan gelar Doktor dari Fakultas Akidah Universitas Islam Madinah, Imam dan Khotib di Kementrian Wakaf Kerajaan Arab Saudi. (Twitter : @dr_abusalah) - Twit Ulama 

Hutang Puasa Boleh Dilunasi Walinya

‘Aisyah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Siapa yang mati mempunyai hutang puasa, maka boleh dipuasakan oleh walinya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 630.

Jumat, 20 Oktober 2017

Janganlah Bersedih Kalau Mereka Tidak Menghargai Dirimu…

Allah berfirman :

فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا

Maka keduanya (Nabi Musa dan Khodir) berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka. (QS. Al-Kahfi : 77).
Maka…janganlah engkau terlalu bersedih jika mereka tidak mengetahui kemuliaanmu dan tidak menghargaimu atau mengusirmu. Lihatlah, tidak seorangpun dari seluruh penduduk negeri tersebut yang membuka pintu rumahnya untuk memberi makanan kepada Nabi Musa 'alaihis salam. Padahal Nabi Musa sangat mulia di sisi Allah.
Jika engkau seorang dai lalu kurang dihargai, kurang dijamu, dicuekin, dan tidak diperdulikan…, maka ingatlah Nabi Musa 'alaihis salam pernah mengalami hal yang sama, bahkan tidak diberi makan sama sekali !!
Maka carilah kemuliaan dirimu di sisi Allah, dan cueklah dengan perendahan manusia…
Jika engkau bernilai di sisi Allah maka tidak akan menjatuhkanmu sama sekali perendahan seluruh manusia kepadamu.
Dan jika engkau rendah di sisi Allah maka tidak akan meninggikanmu sama sekali pujian seluruh manusia kepadamu.

Firanda Andirja

Masjid Jami' Hudallah Semarang Barat

Masjid Jami' Hudallah
Jalan Puspogiwang Raya Semarang

Masjid ini masuk dalam wilayah kelurahan Gisikdrono kecamatan Semarang Barat kotamadia Semarang kodepos 50149. Lokasi masjid ini tak jauh dari Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, SMA Ksatrian 1 dan Apotik Pamularsih.

Puncak Kekokohan

Kokohnya kekuasaan di muka bumi tak kan mencapai puncaknya kecuali apabila telah sempurna peribadatan kepada Allah semata,
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar” (QS. al-Hajj : 41).

Syaikh Prof. Dr Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama

Kamis, 19 Oktober 2017

Tentang Penyakit Panas

‘Aisyah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Penyakit panas itu dari uap neraka jahannam maka dinginkanlah dengan air. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 630.

Orang Yang Beriman

Renungkan ayat, “Dia yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka” (QS. al-Anfaal : 63).
Maka bersatunya hati bukanlah dengan basa-basi dan kemunafikan, akan tetapi Allah menyatukan hati dengan sebab keimanan

Dr. Farhan bin ‘Ubaid Doktor dalam Ilmu Bahasa Arab, Imam dan Khatib di salah satu masjid di Kuwait. (Twitter : @Dr_Farhan_Obaid) - Twit Ulama 

Rabu, 18 Oktober 2017

Sabar Itu Bukan Hanya Diam

Kalau sabar dari syahwat yang diharamkan, maka ini dinamakan ‘iffah (menjaga kehormatan),

Kalau sabar dari hal yang memancing kemarahan, maka ini dinamakan hilm (bijaksana),

Kalau sabar dari hal yang memancing kebakhilan, maka ini dinamakan jawwad (dermawan),

Kalau sabar dari hal yang memancing kemalasan disebut kais (rajin)

Prof. Dr. Sa’ad Al-Khathlan, dosen di King Saud University (KSU) Riyadh, Saudi Arabia. (Twitter : @saad_alkhathlan) - Twit Ulama  

Selasa, 17 Oktober 2017

Pahala Ijtihad

Amru bin Al-Ash r.a. telah mendengar Rasulullah bersabda : Jika hakim telah memutuskan hukum setelah ijtihad maka tepat mendapat dua pahala. Dan jika berijtihad dan menghukum tiba-tiba keliru mendapat satu pahala. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 630.

Rahmat Untuk Kedua Pasangan

Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun pada malam hari kemudian sholat kemudian membangunkan istrinya, jika sang istri tak banging kemudian dia percikkan air kepada wajahnya.
Semoga Allah juga merahmati wanita yang bangun pada malam hari, kemudian dia membangunkan suaminya. Jika sang suami enggan, maka sang istri pun memepercikkan sedikit air ke wajah suaminya.

Prof. Dr. ‘Ashim Al-Qoryuutiy merupakan professor dalam bidang ilmu hadits di Universitas Al-Imam Muhammad bin Su’ud, Riyadh, KSA. (Twitter : @alqaryooti) - Twit Ulama 

Senin, 16 Oktober 2017

Pokok Islam

Imam Ahmad mengatakan, Pokok Islam itu ada Empat :
  1. Yang Memberi Petunjuk yaitu الله سبحانه وتعالى,
  2. petunjuk, yaitu al-Qur'an,
  3. yang menjelaskan petunjuk, yaitu Rasulullah ﷺ ?
  4. yang berdalil dengan petunjuk, yaitu para ulama.
(an-Nubuwat 1/248)

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al-Bayan. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama 

Minggu, 15 Oktober 2017

Pedang dari Yaman

Abu Sulaiman (Kholid) bin Alwalid r.a. berkata : telah putus di tanganku pada waktu perang Mu’tah sembilan pedang dan tiada yang tahan di tanganku kecuali satu pedang dari Yaman. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 629.

Apa Yang Dapat Diambil ?

Masruq mengatakan, “aku membaca di hadapan Aisyah ayat: “Maka Allah memberi nikmat pada kami dan menyelematkan kami dari azab yang pedih” (QS. ath-Thur : 37)

Aisyah pun menangis sembari mengatakan, “Wahai Rabb, berikan kepada kami nikmat dan selamatkan kami dari azab yang pedih”.


Syaikh Fahd Washil al-Muthairi, Imam Masjid al-Kabir, Kuwait. (Twitter : @FahadAlMoteary) - Twit Ulama 

Sabtu, 14 Oktober 2017

Mengatakan Kebenaran

Berjihad dengan raga, bisa dilakukan oleh banyak orang. Akan tetapi berjihad dengan kata-kata tidak bisa dilakukan oleh banyak orang dan banyak orang yang tidak sabar dengan gangguannya kecuali para ulama Rabbani.

Bahkan Nabi ﷺ bersabda, “Jihad yang paling utama adalah mengatakan kebenaran di sisi penguasa yang jahat”

Dr. Abdul Aziz al-Fauzan, Dosen pengajar Fiqih dan mantan ketua jurusan Perbandingan Fiqih di Sekolah Tinggi untuk para hakim. (Twitter : @Abdulazizfawzan) - Twit Ulama   

Jumat, 13 Oktober 2017

Mizan

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 410 menuturkan bahwa timbangan amal itu benar. Berfirman Allah ta’ala yang artinya : “Dan pada hari qiyamat itu, Kami tegakkan neraca yang betul”. (QS. Al-Anbiyaa’ (21) : 47).
Dan berfirman Allah ta’ala yang artinya : “Maka barangsiapa yang berat timbangan (kebaikannya), itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikannya), itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka tidak mempercayai keterangan-keterangan Kami”. (QS. Al-A’raaf (7) : 8 – 9).
Allah ta’ala menjadikan di dalam lembaran amal perbuatan, timbangan menurut derajat amal itu pada sisi Allah. Maka jadilah kadar segala amal perbuatan itu diketahui oleh hambanya. Sehingga teranglah kepada mereka keadilan Tuhan, tentang penyiksaan atau kelimpahan kema’afan dan pergandaan pahala.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Sesuai Dengan Perbuatan

“maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar” (QS. al-Buruj : 10).

Allah menjanjikan mereka dengan “azab yang membakar”. Balasan itu kan sesuai dengan amalannya, sebagaimana mereka membakar orang-orang mukmin dengan api (dalam kisah Ashabul Ukhdud –pent), maka Allah pun kan membakar mereka pula. (Maka hati-hatilah wahai orang zhalim! –pent)

Dr. Abdurrahman asy-Syahri dosen Ilmu Al-Quran di Universitas Ibnu Su’ud Riyadh, Direktur Markas Tafsir dan Studi Quran. (Twitter : @amshehri) - Twit Ulama   

Hari-hari Penciptaan

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Rasulullah memegang tanganku dan berkata : Allah menjadikan tanah pada hari Sabtu dan menjadikan bukit pada hari Ahad dan menjadikan pohon pada hari Senin, dan menjadikan kesukaran pada hari Selasa dan menjadikan cahaya pada hari Rabu dan menyebarkan binatang-binatang pada hari Kamis dan menjadikan Adam sesudah asar hari Jum’at pada sa’at yang terakhir di antara asar sampai malam. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 629.

Kamis, 12 Oktober 2017

Adakah yang mau mengambil pelajaran…?!

Allah berfirman, “Maka kami benamkan Qarun dan rumahnya ke dalam bumi, dan tidak ada satupun yang sanggup menolongnya selain Allah, dan dia pun tidak dapat menolong dirinya sendiri“ (QS. al-Qashash : 81)

Setelah bertahun-tahun berbuat kezaliman dan kufur dengan kenikmatan, datanglah azab penenggelaman kepada Qarun! Ketika itu, lupalah mereka dengan semua nikmat yang pernah dirasakan.

Dr. Ruqayyah al-Muharib Dosen wanita dalam bidang ilmu hadits di Universitas Putri An-Nuurah. (Twitter : @rokaya_mohareb) - Twit Ulama   

Rabu, 11 Oktober 2017

Khusyu’ dalam Shalat

Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, “2 orang yang sedang sholat di shaff yang sama namun kedudukan keduanya berbeda, nilai shalat antara keduanya bagaikan jarak langit dan bumi (karena beda khusyu’nya –pent)” (Madarijus Saalikin 1/271)

Dr. Ahmad Al-Kous, Khatib di Masjid Al-‘Ajeery, Cordoba. Konsultan Bidang Kerumahtanggaan di Kantor Urusan Agama Kuwait, kolumnis di Harian Al-Wathan Kuwait. (Twitter : @Ahmad_Alkous) - Twit Ulama

Sungai-Sungai Sorga

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Saihan dan Jaihan dan Alfurat dan Nil kesemuanya itu dari sungai-sungai sorga. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 629.

Selasa, 10 Oktober 2017

Bahaya Syirik

Wahai orang-orang yang Allah muliakan dengan agama Islam yang kokoh ini. Hati-hati dari tipuan orang-orang yang mengaku punya “ilmu kartu ramal” dan orang-orang yang memberi manusia gantung-gantungan baik dari pohon maupun benda-benda mati yang dia sangka bahwa hal tersebut bisa membawa kebahagiaan kepadanya.

Dr. Hisyam al-Husani, anggota dewan pendidikan di Uni Emirat Arab, s3 dalam bidang fikih muamalah, s2 dalam bidang akidah. (Twitter : @HeshamAlhosani) - Twit Ulama   

Senin, 09 Oktober 2017

Berbuat Adil

Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat adil bahkan kepada musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi, Nasrani maupun orang-orang musyrik dan Syiah Rafidhah.

Maka bagaimana lagi dengan kaum muslimin yang kita sedang berselisih dengannya?

“Jangan sampai kebencianmu terhadap suatu kaum menjadikan kamu berbuat tidak adil” (QS. al-Maaidah : 8)

Syaikh Dr. Muhammad al-Barrak, dosen di Universitas Ummul Qura, anggota Rabithah Ulama Muslim. (Twitter : @mohamdalbarrak) - Twit Ulama  

Tiga Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Tiga orang yang tidak akan diajak bicara pada hari Qiyamat oleh Allah dan tidak akan dilihat dan tidak akan dibersihkan dan tetap bagi mereka siksa yang pedih. Yaitu, orang tua yang masih berzina dan raja (pemerintah) yang sering berdusta. Dan orang miskin yang sombong. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 628-629.

Minggu, 08 Oktober 2017

Rasul Juga Manusia

Apa yang terjadi pada Nabi ﷺ pada perang Uhud (beliau kalah dan terluka –pent) adalah dalil bahwa beliau ﷺ adalah manusia biasa. Terjadi pada beliau ﷺ apa yang terjadi pada manusia biasa.

Beliau ﷺ bukan Tuhan yang disembah, kemenangan dan jalan keluar bukan berada di tangan beliau ﷺ. Kemenangan dan jalan keluar hanya ada di tangan Allah semata.

Dr. Ahmad bin Hamd Jailani, Murid Syaikh Ibnu Baz, da’i Badan Penanggulangan Teroris Saudi.(Twitter : @ahmedjelin) - Twit Ulama   

Sabtu, 07 Oktober 2017

Dengan Penerapan

Imam Ibnu Baz رحمه الله dalam pelajaran dan kajian beliau dahulu, beliau banyak berwasiat untuk memberi syafaat yang baik. Maka beliau mengumpulkan antara dakwah dan penerapannya.

Dr. Abdul Aziz al-‘Uwaid, Dosen Ushul Fiqh Universiras Qashim. (Twitter : @alowyed) - Twit Ulama 

Berikan yang Terbaik dari yang Dimiliki untuk Allah

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Hai sekalian manusia sesungguhnya Allah baik, dan tidak menerima kecuali yang baik dan Allah telah menyuruh kaum Mu’minin sebagaimana perintahnya kepada para Nabi pesuruh-Nya. Firman Allah : Hai sekalian pesuruh, makanlah yang baik-baik (halal) dan beramallah yang baik. Dan firman Allah : Hai Sekalian orang yang telah percaya (beriman) makanlah dari sebaik-baik rizqi yang Kami berikan kepada kamu. Kemudian Nabi menyebut orang yang selalu berkeliling hingga tidak terpelihara badannya, terurai rambutnya dan berdebu badannya, sambil mengangkat tangan ke langit berdo’a : Ya Rabbi, Ya robbi, sedang makannya haram dan minumnya haram dan diberi makanan haram, maka bagaimana akan diterima daripadanya do’a. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 628.

Ketika Ramai Bicarakan

Note Trip. Dalam perjalananku di seputaran Jawa Tengah beberapa minggu lalu, kembali disuguhi pembicaraan-pembicaran terbolak-balik yang sengaja disusupkan ke khalayak jelata seperti aku. Bersikap bertutur bak manusia hebat nalar.
Beberapa penggalan pembicaraan yang bisa aku sarikan dari atas kapal antara dermaga Bandengan Jepara dan dermaga Pulau Panjang  yang ku dengar. Sebut saja mereka para Perahu.

Perahu Satu : "Muslim Rohingya adalah korban nyata penerapan slogan "Minoritas harus tahu diri." Slogan ini nggak hanya laku di Myanmar, tapi juga di negeri kita. Waspadalah !!"

Perahu Dua : "Apa maksud mu ? Janganlah provokasi bangsa ini dengan kalimatmu, apalagi kamu tak pernah hidup di lingkungan Muslim Rohingya!"

Perahu Satu terdiam mendengar jawaban Perahu Dua.

Perahu Dua : "Banyak mengkhayal ya?, Lempar umpan opini. Sadar nggak sih... Yang menguasai perekonomian dan sebagainya dari dulu di sini minoritas. Piknik nggak usah jauh-jauh lihat Lasem, Semarang dan sekitarnya. Mereka aman-aman aja tuh.... Jangan picik !"

Perahu Tiga : "Manusia pro penista emang rata-rata gila nalarnya, beropini serupakan tragedi Myanmar, dengan santunnya mayoritas Muslim di Indonesia tidak serupa mayoritas Budha di Myanmar. Mungkin kamu sudah tuna nurani atau abis dapat copian hasil briefing cebong 200 biji?"

Perahu Satu kerutkan dahinya berpikir keras buat bela dalihnya.

Perahu Empat : "Kaum pejuang "Toleransi" ini rata-rata berisik ketika korbannya Non-Muslim, Tapi Bisu Buta Cacat Nalar ketika korbannya Muslim. Dan rata-rata yang nyinyir aksi bela Rohingya, orangnya itu-itu aja segrup dengan yang bela penista agama, bela homosexual dan bela miras."

Perahu Lima : "Sudah.... sudah.... nggak usah didengarkan orang kayak Perahu Satu, nggak guna"

Dan perjalanan pun senyap hingga sampai ke dermaga Pulau Panjang akibat celotehan orang gila. Untung saja deburan ombak menentramkan jiwa sembari berdoa dalam hati semoga Allah Ta'ala tetap berkenan menganugerahi negeri ini hidayah dalam jiwa-jiwa para pembela agama-Nya dan pembela negeri Damai nan Kaya yang dianugerahkan-Nya sebagai bentuk rasa syukur.
Jadi teringat perkataan Ibn Utsaimin رحمه الله ; "Dusta itu terlarang dalam syariat. Apalagi bila itu untuk tasyabbuh/menyerupai orang kafir." Sebuah nasehat untuk direnungkan tanpa repot berdebat.

Jumat, 06 Oktober 2017

Peran Yang Penting

Dakwah, adalah sebuah peran yang sangat penting, “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS. al-Ahzab : 45-46).

Maka kabar gembira bagi para da’i yang menyeru manusia ke jalan Allah. Kabar gembira bagi orang-orang yang bersama mereka, menolong perjuangan mereka.

Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Muhanna, anggota Institut Ilmu Kehakiman Saudi Arabia (bagian dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud), dan salah seorang da’i di Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @almohannam) - Twit Ulama   

Kamis, 05 Oktober 2017

Mohon Menjadi Pewaris Syurga

Di surat asy-Syu’araa (26) ayat 83-85;
Robbi habblii hukmaw wa alhiqnii bish-shoolihiin, waj’al lii lisaana shidqin filaakhiriin, waj’alnii miw-waratsati jannatin na’iim.

Artinya :
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang sholeh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai syurga yang penuh kenikmatan.

Keterangan :
Do’a ini semula dibaca oleh nabi Ibrahim a.s. Dan beliau selalu memohon ampunan kepada Allah ta’ala dari segala kesalahannya.
Menurut keterangan ahli tafsir, inilah do’a yang selalu diucapkan  Nabi Ibrahim a.s. (al-Khazin 5 : 99).
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 579.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 366.

Berhaji ke Baitullah

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 97 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

فِيهِ ءَايٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ إِبْرٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّـهَ غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ

Padanya ada tanda-tanda yang nyata (diantaranya) maqom Ibrahim (tempat berdiri membangun Baitullah). Dan barangsiapa memasukinya, maka amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia karena Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana. Dan barangsiapa yang ingkar (terhadap kewajiban haji), maka bahwasannya Allah Maha Kaya dari semesta alam.

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat Sa'id bin Mansur yang bersumber dari Ikrimah dikemukakan ketika turun ayat 85 surat Aali 'Imraan, berkatalah  kaum yahudi : "Sebenarnya kami ini muslimin". Bersabda Nabi ﷺ kepada mereka : "Allah telah mewajibkan atas kaum Muslimin naik haji ke Baitullah". Mereka berkata : "Tiada diwajibkan kepada kami". Mereka menolak menjalankan ibadah haji. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 97) yang menegaskan kewajiban seorang Muslim, sedang yang menolak melaksanakannya adalah kafir.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 101 - 102.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 113.

Kisah Si Infak dan Si Pelit

Tidak ada satu haripun di mana seorang hamba mendapatkan pagi harinya, kecuali turun kepadanya 2 malaikat. Salah satunya berkata, “Ya Allah berilah ganti kepada orang-orang yang telah berinfak”. Yang lain berkata, “Ya Allah berilah kebinasaan pada orang-orang yang pelit”.

Ya Allah jadikan kami golongan yang didoakan malaikat pertama.

Dr. Yusuf Al-Syubailiy, Riyadh, pengajar fiqh di Ma’had ‘Ali (perguruan tinggi) Hukum, anggota Asosiasi Ahli Fiqh Syari’ah Amerika. (Twitter : @yalshubaily) - Twit Ulama 

Semangat Ksatria Rasulullah

Abul-Fadhl (Al-Abbas) bin Abdulmuttholib r.a. berkata : saya telah menyaksikan peperangan Hunain bersama Rasulullah bahkan saya tidak pisah dengan Rasulullah bersama Abu Sufyan bin Alharits bin Abdulmuttholib sedang Rasulullah mengendarai keledainya yang putih dan ketika kaum Muslimin telah berhadapan dengan kaum musyrikin dan telah terpukul mundur kaum Muslimin, tiba-tiba keledai Nabi diserbukan melompat menuju ke tempat kaum musyrikin, sedang saya pemegang kendali terpaksa menahannya sedikit, sedang Abu Sufyan yang menjaga bawaan bekal Rasulullah Maka Rasulullah berkata : Hai Abbas, kau panggil sahabat yang telah berbai’at di bawah pohon Samuroh : Al-Abbas yang keras suaranya segera ia memanggil : Dimanakah orang-orang yang telah berbai’at di bawah pohon Samuroh. Berkata Al-Abbas : Demi Allah ketika mereka mendengar suaraku, bagaikan lembu yang mendengar suara anaknya dan segera menyambut dengan kalimat : Ya labbaika, ya labbaika, maka langsung mereka maju ke arah musuh berperang dan seruan untuk sahabat Anshar : Ya ma’syaral‘anshar ya ma’syaral’anshar, maka Rasulullah melihat jalannya pertempuran dari atas keledainya, kemudian Rasulullah mengambil beberapa batu (kerikil) dan melemparkan pada barisan musuh sambil berkata : Mundurlah mereka demi Tuhan Muhammad. Demi Allah setelah Nabi melemparkan batu-batunya, mendadak saya melihat serangan mereka menjadi tumpul dan keadaan mereka makin mundur. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 626-627.

Rabu, 04 Oktober 2017

Kisah Seorang Wanita

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa Nabi ﷺ melihat di neraka, seorang wanita yang dulu di dunianya mengurung tanpa memberi makan seekor kucing. Para ulama mengatakan, bahwa kezholiman itu –walaupun dengan hewan- akan dibalaskan kepada pelakunya di hari kiamat nanti, dan dia akan diqishash

Dr. Shalih al-Syamrani, Dosen Fiqih di Universitas Ummul Qura, Saudi Arabia. (Twitter : @d_alshamrani) - Twit Ulama  

Selasa, 03 Oktober 2017

Merugi Dalam Perniagaan

Di antara manusia yang paling merugi dalam perniagaannya, mereka yang menyia-nyiakan usianya dalam gosip dan kabar yang tidak jelas. Berlalu hari-harinya dan tidak ia perbuat sesuatu pun demi kemuliaan dirinya sendiri di akhirat kelak. Bertambahlah kerugiannya apabila ia mengira, apa yang ia lakukan, ialah perbuatan baik!

Syaikh Dr. Umar Al-Muqbil hafizhahullahu ta’ala, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al Qur’an, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama 

Syaithon Menghasut Lewat Aliran Darah

Shofiyah binti Huyay (isteri Nabi ) r.a. berkata : Ketika Nabi sedang i’tikaf saya datang kepadanya di waktu malam dan setelah bicara-bicara saya kembali maka Nabi bangun untuk menghantarkan saya, tiba-tiba ada dua orang sahabat Anshor berjalan, dan ketika mereka melihat Nabi dengan orang perempuan, kedua orang itu mempercepat jalanya. Nabi bersabda : Perlahan- lahanlah kamu, sebab ini adalah Shofiyah binti Huyay. Maka kedua orang itu menjawab : Subhanallah (masakan kami akan menyangka apa-apa kepadamu ya Rasulullah). Bersabda Nabi : Sesungguhnya syaithon berjalan dalam badan anak Adam di mana aliran darah, dan saya khawatir kalau ia memasukkan ke dalam hatimu suatu sangka yang jahat, sehingga kamu berdosa atas sangkaan itu. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 625-626.

Senin, 02 Oktober 2017

Bersama Para Ulama

Apabila terjadi bencana, maka carilah para ulama,
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)” (QS. an-Nisaa : 83)

Syaikh Misyari Rasyid Al-Afasy, qari’ yang masyhur di Timur Tengah dan Indonesia, Imam Masjid besar Kuwait dan alumnus Universitas Islam Madinah Fakultas Studi Islam dan Al-Qur’an. (Twitter : @mishari_alafasy) - Twit Ulama    

Minggu, 01 Oktober 2017

Sebaik - Baik Manusia

Tidak ada orang yang lebih utama setelah para Nabi, melainkan para sahabat Rasulullah ﷺ.
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah رحمه الله mengatakan: “Para sahabat adalah sebaik-baik manusia setelah para Nabi, tak ada lagi manusia terbaik sebelum mereka atau sesudahnya”

Dr. Syaikh Shalih ibn Abdillah Hammad Al-‘Ushaimi , Pengajar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Seorang alim yang tekenal dengan memiliki banyak sanad. Disebutkan pula bahwa beliau telah belajar dari 1000 guru. (Twitter : @Osaimi0543) - Twit Ulama

Allah Suka Kepada yang Merindui-Nya

‘Aisyah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Siapa yang suka bertemu pada Allah, Allahpun suka bertemu padanya dan siapa tidak suka bertemu pada Allah, maka Allah tidak suka bertemu padanya. ‘Aisyah bertanya : Apakah berarti tidak suka mati Ya Rasulullah, sebab kami sekalian tidak suka mati? Jawab Nabi : Bukan demikian, tetapi Seorang mukmin jika menerima kabar baik akan rahmat dan keridloan Allah maka ia ingin bertemu pada Allah, maka Allah-pun suka bertemu padanya. Dan orang kafir jika mendapat kabar siksa Allah dan murkanya, enggan (tidak suka) bertemu pada Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu padanya. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 625.